BIOGRAFI UMAR BIN ABDUL AZIZ (682-720 M)

Diposting oleh Pendidikan | Senin, Maret 01, 2010

Umar bin Abdul Aziz adalah seorang khalifah ke-8 Dinasti Bani Umayyah. Umar bin Abdul Aziz berkuasa kurang dari tiga tahun, yaitu 717-720 M. Ia putra seorang gubernur Mesir yang disegani, yaitu Abdul Aziz. Ia juga seorang ulama, karena banyak ilmu yang dikuasainya. Umar bin Abdul Aziz lahir pada tahun 63 H/682 M di kota Halwan dekat Kairo. Dari garis keturunan ibunya, Umar bin Abdul Aziz memiliki ikatan darah dengan Khalifah Umar bin Khattab. Ibu Umar bin Abdul Aziz bernama Umu Ashim binti Ashim bin Umar bin Khattab. 
Umar bin Abdul Aziz belajar hadis dari para ulama terkenal di kota Madinah, di antaranya Anas bin Malik, Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib, Ibnu Qarith, Yusuf bin Abdillah, Amir bin Sa’ad, dan sebagainya. Kemudian belajar Alquran dari seorang ulama bernama Ubaidillah bin Abdullah. Sebenarnya, sejak kecil Umar bin Abdul Aziz sudah belajar Alquran dengan cara menghafal. Dengan demikian, Umar bin Abdul Aziz pun seperti ulama-ulama lainnya juga hafal Alquran.
Umar bin Abdul Aziz merupakan orang yang pertama kali berinisiatif mengkodifikasi hadis secara resmi. Cara yang dilakukannya dengan mengirimkan surat edaran kepada para gubernur agar menunjuk ulama di daerah untuk menghimpun hadis serta menelitinya, mana yang sahih dan mana yang tidak. 
Masa kodifikasi atau penulisan hadis dikenal dengan sebutan abad pertama Hijriah. Selanjutnya, pada abad kedua lahir tokoh-tokoh dan ulama-ulama hadis terkenal, seperti Ibnu Juraij di Mekah, Muhammad Ishak di Madinah, Said bin Abi Urwah di Basrah, Sofyan as Saury di Kufah, dan al Auzai di Syiria.
Pada masa berikutnya dikenal dengan abad ketiga Hijriah lahir tokoh-tokoh dan ulama-ulama terkenal seperti Bukhari dengan karyanya Sahih Bukhari, Muslim dengan Sahih Muslimnya, Imam Nasa’i dengan Sunan Nasa’inya, Abu Daud dengan Sunan Abu Daudnya, Tirmizi dengan Sunan Tirmizinya, dan Ibnu Majah dengan Sunan Ibnu Majahnya. Keenam karya ulama hadis tersebut kemudian dikenal dengan nama kutubus sittah.

Sumber: wahyufokus