JAKARTA — Departemen Pendidikan Nasional mengklaim, tiga dari delapan Program 100 Hari Depdiknas telah selesai 100 persen, sedangkan pencapaian lima program lainnya rata-rata baru berjalan di atas 50 persen.
Ketiga program tersebut meliputi penyediaan internet secara massal di 17.500 sekolah, penyusunan program beasiswa, serta penyusunan Renstra 2010-2014. Demikian hal itu dikatakan oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam jumpa pers Serapan Anggaran 2009, Evaluasi Program Kerja 100 Hari, serta Program Kerja 2010, di Depdiknas, Jakarta, Selasa (5/1/2010).
Sementara itu, lanjut Nuh, capaian lima program lainnya rata-rata sudah berjalan di atas 50 persen. Nuh mengungkapkan, jika dipersentasekan, pencapaian kinerja kementeriannya hingga akhir Desember 2009 lalu sebetulnya mencapai 70 persen.
Mendiknas berharap, hingga batas akhirnya nanti bisa mencapai 100 persen. Untuk penyediaan internet, misalnya, bahkan melebihi dari target, yaitu dari 17.500 yang terpasang menjadi 18.358 titik di 33 provinsi.
"Memang, untuk Papua Barat belum bisa terealisasi karena ketidaktersediaan infrastruktur, sehingga untuk wilayah ini kami masukkan dalam program khusus," ujar Mendiknas.
Sumber: kompas.com
Ketiga program tersebut meliputi penyediaan internet secara massal di 17.500 sekolah, penyusunan program beasiswa, serta penyusunan Renstra 2010-2014. Demikian hal itu dikatakan oleh Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam jumpa pers Serapan Anggaran 2009, Evaluasi Program Kerja 100 Hari, serta Program Kerja 2010, di Depdiknas, Jakarta, Selasa (5/1/2010).
Sementara itu, lanjut Nuh, capaian lima program lainnya rata-rata sudah berjalan di atas 50 persen. Nuh mengungkapkan, jika dipersentasekan, pencapaian kinerja kementeriannya hingga akhir Desember 2009 lalu sebetulnya mencapai 70 persen.
Mendiknas berharap, hingga batas akhirnya nanti bisa mencapai 100 persen. Untuk penyediaan internet, misalnya, bahkan melebihi dari target, yaitu dari 17.500 yang terpasang menjadi 18.358 titik di 33 provinsi.
"Memang, untuk Papua Barat belum bisa terealisasi karena ketidaktersediaan infrastruktur, sehingga untuk wilayah ini kami masukkan dalam program khusus," ujar Mendiknas.
Sumber: kompas.com