DICARI, 50 ORANG PENEMU LUAR BIASA

Diposting oleh Pendidikan | Rabu, Desember 16, 2009

JAKARTA,  — Guna merangsang tumbuhnya penelitian-penelitian bermutu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional terus memberikan penghargaan pada peneliti yang menghasilkan temuan-temuan yang berimplikasi luar biasa. Pada tahun 2010, sebanyak 50 peneliti terbaik, baik pribadi maupun lembaga, di negeri ini akan mendapat hadiah masing-masing Rp 50 juta.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Dikti Depdiknas Fasli Jalal saat membuka Seminar Hasil Pelaksanaan Penelitian bagi Peneliti dan Perekayasa Sesuai Prioritas Nasional Tahun 2009, Jakarta, Selasa (15/12/2009). "Itu refleksi dari cara kita menghargai orang-orang yang berprestasi luar biasa. Ternyata banyak juga orang Indonesia yang berprestasi luar biasa. Kita saja yang belum mencari dan memberi penghargaan pada mereka," kata Fasli.
Fasli menyampaikan, selama tahun 2009 Depdiknas bekerja sama dengan berbagai departemen telah memberikan hadiah kepada 21 penemu yang layak disebut dengan label inventor. Sementara pada 2010, Fasli mengatakan, selama setahun penuh akan digunakan untuk tahap pengumuman.
"Baru tahun 2011 kita berikan (hadiah) di awal-awal di bulan ketiga," ujarnya.
Acara seminar yang berlangsung mulai 15-16 Desember ini mempresentasikan hasil penelitian dari 171 peneliti yang merupakan pemenang dari seleksi hibah penelitian. Fasli menyebutkan, mereka berasal dari berbagai badan penelitian dan pengembangan departemen dan badan-badan di bawah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), seperti LIPI, BPPT, LAPAN, BATAN, dan Bakosurtanal. Dari 7.900 tim yang terdaftar dan 5.004 tim yang mengajukan penelitian, terpilih 10 tim terbaik yang mewakili 25 lembaga.
"Jadi misalnya di Balitbang Departemen Pertanian dari 1.300 peneliti yang terlibat dipilih hanya 10 tim yang mewakili mereka di sini. Kemudian dari LIPI dari 1.111 peneliti terpilih hanya 10 tim yang menyajikan penelitiannya di sini," kata Fasli.
Fasli menyebutkan, rujukan penelitian di antaranya adalah ketahanan pangan, transportasi, dan energi alternatif. Di samping itu, penelitian humaniora, antropologi, good governance, dan transmigrasi.


Sumber: kompas.com