TAKABUR

Diposting oleh Pendidikan | Kamis, Februari 11, 2010

Kata takabur berasal dari bahasa Arab yaitu kabura artinya merasa besar. Takabur menurut istilah adalah sikap mental dan perbuatan yang merasa dirinya lebih besar, lebih tinggi, dan lebih baik daripada orang lain. Orang takabur selalu menganggap orang lain lebih kecil dan lebih rendah dari dirinya. Orang yang memiliki sifat takabur disebut mutakabir.

Sifat takabur merupakan salah satu akhlak tercela atau akhlak mazmumah yang harus dijauhi oleh setiap muslim. Sifat takabur sangat dilarang oleh Allah. Orang yang memiliki sifat ini akan dijauhi orang lain karena kesombongannya. Allah sangat murka kepada orang yang sombong dan akan menyiksa orang yang bersifat sombong dengan siksa yang pedih. Dalam kehidupannya, orang takabur atau sombong akan kesepian karena dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Sifat tabur sangat dibenci oleh Allah sehingga orang yang sombong atau takabur dilarang untuk berjalan di atas muka bumi. 

Firman Allah swt.:
”Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (Q.S. Luqman [31]: 18)

Sifat takabur dapat menghinggapi siapa saja dan dapat terjadi dalam segala hal. Takabur biasanya terjadi karena harta kekayaan yang banyak dan berlimpah, kecantikan atau ketampanan, status sosial, bahkan karena ilmu yang dimiliki. Semua itu dapat memicu seseorang untuk berbuat takabur. Ingatlah bahwa yang berhak sombong hanya Allah, karena Dia-lah Yang Mahabesar, barang siapa yang sombong pasti akan masuk neraka.

Sabda Rasulullah saw.:
”Dari Abdullah dari Nabi saw. beliau bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat sifat somong walaupun sangat kecil.” (H.R Muslim)

Menurut hadis di atas bahwa seseorang yang meninggal dunia tetapi di dalam dirinya masih ada sifat takabur walaupun sangat kecil maka ia tidak akan masuk surga. Begitu besar kerugian yang diterima orang takabur, di dunia dijauhi di akhirat disiksa. Oleh karena itu jauhilah sifat takabur, jauhkan dan hindarkan diri kita dari sifat takabur. Sebab orang yang bahagia yaitu mereka yang hidupnya tidak takabur atau rendah hati, memasrahkan diri dengan ikhlas, dan selalu membelanjakan hartanya pada jalan yang baik. 

Sabda Rasulullah saw.:
”Dan dari Rukba al Misri dia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.: Berbahagialah orang yang rendah hati bukan menghinakan diri, memasrahkan diri dengan ikhlas, dan membelanjakan semua hartanya pada jalan yang bukan maksiat (yaitu jalan yang baik).” (H.R. Tabrani)

Sumber: wahyufokus