SIFAT QANAAH

Diposting oleh Pendidikan | Rabu, Februari 24, 2010

Menurut bahasa qanaah berarti merasa cukup. Menurut istilah, qanaah adalah merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah swt. kepada dirinya sehingga dapat menjauhkan diri dari sifat kekurangan dan ketidakpuasan. Orang yang tidak bisa bersifat qanaah cenderung bersifat serakah dan rakus.
Jika sifat qanaah telah ada pada diri seseorang maka dia akan hidup bahagia. Sebab sifat qanaah yang dimilikinya akan menjauhkan dirinya dari sifat-sifat tercela yang cenderung membawa kepada perbuatan-perbuatan setan. Di dalam sebuah hadis riwayat Muslim dikatakan bahwa orang yang beruntung yaitu mereka yang telah memeluk agama Islam dan merasa cukup dengan apa yang dimilikinya.

Sabda Rasulullah saw.:
”Dari Abu Abdurrahman al Hubla dari Abdullah bin Amr bin ’Ash bahwasanya Rasulullah saw.bersabda: Sungguh berbahagia orang yang telah masuk agama Islam dan diberi rezeki yang cukup, lalu merasa cukup terhadap apa-apa yang diberikan Allah kepadanya.” (H.R. Muslim)

Sebagai manusia yang diliputi hawa nafsu maka sifat serakah dan rakus amatlah mungkin menempel pada setiap manusia. Oleh karena itu, dengan iman dan takwa kita dapat menghindarinya sekaligus dengan menanamkan sifat qanaah. Harta bukanlah segalanya, harta bukan jaminan kebahagiaan bagi manusia, bahkan harta dapat menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan maksiat. Ada sebuah hadis yang menerangkan tentang arti sebenarnya dari sifat qanaah.

Sabda Rasulullah saw.:
”Dari Sa’ad bahwasanya dia telah berkata kepada anaknya: Wahai anakku apabila engkau mencari kekayaan maka carilah dengan qanaah, karena sesungguhnya orang yang mencarinya tanpa qanaah maka tidak akan mencukupi harta itu.”

Seseorang yang bermaksud mencari harta maka wajib pada dirinya terdapat sifat qanaah. Jika sifat qanaah tidak ada pada dirinya maka orang tersebut tidak pernah merasa cukup dengan harta yang ia miliki. Hanya sifat qanaah yang membuat seseorang merasa cukup dengan yang ia miliki walaupun itu sedikit. Kenyataannya perasaan cukup sulit diwujudkan oleh manusia karena selalu merasa kurang akibat diperbudak hawa nafsu. Padahal qanaah merupakan harta yang sangat berharga bagi manusia.

Sabda Rasulullah saw.:
”Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw.: Qanaah itu adalah harta yang tak pernah habis.” (H.R. Baihaqi di dalam kitab az Zuhdi)
”Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Qanaah itu adalah harta yang tak pernah lenyap.” (H.R. Tabrani di dalam kitab al Ausath)

Bagi yang merasa selalu kurang dalam masalah harta, ada baiknya ia memikirkan tentang apa saja nikmat yang telah ia terima. Manusia telah diberikan nikmat oleh Allah begitu banyak sampai tak terhingga. Nikmat tersebut baik yang diminta maupun yang tidak diminta. Nikmat yang Allah berikan diperintahkan untuk disyukuri bukan untuk dikufuri. Oleh karena itu, manusia tidak patut bersifat serakah dan rakus. 

Firman Allah swt.:
”… Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Q.S. Ibrahim [14]: 7)

Dalam ayat di atas diterangkan bahwa apabila kita mensyukuri nikmat Allah dengan merasa cukup maka Allah akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Sebaliknya, apabila kita tidak mensyukurinya dengan bersifat rakus dan tidak pernah cukup maka azab Allah Amatlah berat.
Sebenarnya dengan memiliki sifat qanaah maka manusia akan selalu bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya. Sifat syukur terhadap nikmat Allah akan muncul jika di dalam jiwanya telah memiliki sifat qanaah. Dengan demikian sifat qanaah haruslah kita tanamkan dalam diri kita dari sekarang, karena sesuatu yang baik harus dimulai secepatnya. Sifat qanaah juga akan membawa kita kepada rasa syukur dan selalu merasa cukup dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Sumber: wahyufokus