Dendam dalam bahasa Arab disebut al hiqdu. Sifat dendam bersembunyi di dalam dada manusia dan terselubung di dalam hati. Berarti dendam termasuk penyakit hati yang harus dihilangkan dari diri manusia. Dendam termasuk sifat tercela. Orang yang memiliki sifat dendam berarti ia memiliki sifat tercela di dalam dirinya.
Menurut para ulama, Allah menciptakan sifat gadab (pemarah) dari api dan menjadikan gadab sebagai naluri di dalam diri manusia. Pada dasarnya gadab memang telah ada pada diri manusia, tinggal manusianya harus mampu mengendalikan sifat gadab. Menurut Imam Gazali, sifat gadab yang terus-menerus disimpan di dalam hati dan tidak segera memaafkan maka akan melahirkan sifat dendam. Berarti dendam muncul karena sifat pemarah. Dendam adalah sakit hati terhadap seseorang yang disimpan terus-menerus dan tidak segera memaafkan sehingga cenderung untuk membalas kejahatan yang pernah dilakukan kepadanya.
Berarti salah satu ciri pendendam yakni tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. Berat baginya untuk segera memaafkan, bahkan kesalahan orang lain itu disimpan di dalam hatinya agar ia bisa membalasnya nanti suatu saat. Setelah sifat dendam muncul maka akan timbul sifat-sifat buruk lainnya, seperti iri, dengki, hasud, dan fitnah. Sebagai seorang mukmin sudah sepantasnya membuang sifat-sifat buruk tersebut, terutama sifat dendam.
Sabda Rasulullah saw.:
”Mukmin itu tidak (pernah) ada dendam.” (Hadis ini disebutkan di dalam kitab al Ihya Ulum al Din)
Sifat dendam akan memunculkan sifat-sifat buruk, di antaranya:
1. Muncul sifat hasad atau dengki pada diri pendendam.
2. Menghilangkan ketenangan jiwa karena perasaannya tidak nyaman selama dendamnya belum terlampiaskan.
3. Selalu membicarakan keburukan orang lain.
4. Selalu menghalang-halangi kebaikan yang akan datang kepada orang yang dimusuhinya.
5. Selalu mengungkapkan kelemahan-kelemahan orang yang dimusuhinya.
6. Selalu berusaha mencelakakan orang yang pernah menyakitinya.
7. Menghina dan mencemooh orang yang pernah menyakitinya.
8. Menolak apa pun yang datang dari orang yang menyakitinya sekalipun itu benar.
Obat dendam adalah sifat pemaaf. Pemaaf merupakan obat paling mujarab bagi sifat dendam. Orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain kecil kemungkinan di dalam dirinya terdapat sifat dendam. Allah memerintahkan kita untuk menjadi orang yang pemaaf bukan orang pendendam.
Firman Allah swt.:
”... Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. An Nur [24]: 22)
Sumber: wahyufokus