JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (UN) yang lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya memaksa guru dan siswa bekerja keras untuk menyelesaikan materi pelajaran semester genap ini sekaligus memberikan pelajaran tambahan khusus UN kepada siswa. Pihak sekolah pun mesti menyusun ulang program pembelajaran demi memberikan bekal yang cukup bagi siswa untuk menghadapi ujian nasional.
Sejumlah kepala sekolah di berbagai daerah yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (7/1/2010), mengatakan sekolah harus memadatkan pelajaran untuk semester genap supaya tetap bisa selesai sebelum UN. Akibatnya, materi pelajaran yang mesti diselesaikan siswa kelas XII SMA ada yang terpaksa diberikan di luar jam pelajaran reguler.
"Sebenarnya sekolah dan guru sudah menyusun program sesuai kalender pendidikan yang ada selama enam semester. Tetapi ketika di semester terakhir bagi siswa kelas XII, ya terpaksa mesti didesain ulang karena adanya kebijakan UN yang dipercepat. Karena perubahan kebijakan tidak disampaikan sejak awal tahun pelajaran, ya sekolah harus kerja keras. Ini demi menyelamatakan siswa," kata Cucu Saputra, Kepsek SMAN 4 Bandung.
Menurut Cucu, guru yang sudah punya program pembelajaran mesti mengutamakan kepentingan siswa untuk bisa lulus UN. Penyampaian materi pelajaran kelas XII di semester genap dipadatkan. Sebagai contoh, materi pelajaran yang seharusnya disampaikan dalam empat kali pertemuan, dipadatkan dalam satu kali pertemuan saja.
Persiapan khusus UN dilakukan pada 350 siswa sekolah tersebut. Khusus pada Sabtu sejak Januari ini, selama delapan jam siswa dibekali penguatan pada enam mata pelajaran yang masuk UN. Pembelajaran memang jadi tereduksi. "Tetapi sekolah mesti mengutamakan kepentingan siswa yang mesti lulus UN. Sebab, sekolah lah yang paling depan untuk menyiapkan siswa," jelas Cucu.
Maman Suherman, Kepala SMAN 66 Jakarta, mengatakan materi pelajaran siswa kelas XII terpaksa harus selesai akhir Februari itu. Penyampaian materi tidak bisa diselesaikan pada jam reguler pelajaran.
Pembelajaran untuk menyelesaikan materi semester genap dilakukan juga pada jam tambahan. Pelajaran tambahan sekitar 1,5 jam pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu tiap minggunya sejak November lalu itu juga sebagai kesempatan untuk memantapkan kesiapan siswa menghadapi soal-soal UN.
"Kami belum bisa mengatakan apakah pemadatan pelajaran itu bisa maksimal atau nggak. Nanti kelihatan di hasil UN-nya. Yang penting kami menyiapkan siswa sebaik mungkin. Kami berharap siswa di sekolah ini bisa lulus di UN," ujar Maman.
Sumber: kompas.com
Sejumlah kepala sekolah di berbagai daerah yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (7/1/2010), mengatakan sekolah harus memadatkan pelajaran untuk semester genap supaya tetap bisa selesai sebelum UN. Akibatnya, materi pelajaran yang mesti diselesaikan siswa kelas XII SMA ada yang terpaksa diberikan di luar jam pelajaran reguler.
"Sebenarnya sekolah dan guru sudah menyusun program sesuai kalender pendidikan yang ada selama enam semester. Tetapi ketika di semester terakhir bagi siswa kelas XII, ya terpaksa mesti didesain ulang karena adanya kebijakan UN yang dipercepat. Karena perubahan kebijakan tidak disampaikan sejak awal tahun pelajaran, ya sekolah harus kerja keras. Ini demi menyelamatakan siswa," kata Cucu Saputra, Kepsek SMAN 4 Bandung.
Menurut Cucu, guru yang sudah punya program pembelajaran mesti mengutamakan kepentingan siswa untuk bisa lulus UN. Penyampaian materi pelajaran kelas XII di semester genap dipadatkan. Sebagai contoh, materi pelajaran yang seharusnya disampaikan dalam empat kali pertemuan, dipadatkan dalam satu kali pertemuan saja.
Persiapan khusus UN dilakukan pada 350 siswa sekolah tersebut. Khusus pada Sabtu sejak Januari ini, selama delapan jam siswa dibekali penguatan pada enam mata pelajaran yang masuk UN. Pembelajaran memang jadi tereduksi. "Tetapi sekolah mesti mengutamakan kepentingan siswa yang mesti lulus UN. Sebab, sekolah lah yang paling depan untuk menyiapkan siswa," jelas Cucu.
Maman Suherman, Kepala SMAN 66 Jakarta, mengatakan materi pelajaran siswa kelas XII terpaksa harus selesai akhir Februari itu. Penyampaian materi tidak bisa diselesaikan pada jam reguler pelajaran.
Pembelajaran untuk menyelesaikan materi semester genap dilakukan juga pada jam tambahan. Pelajaran tambahan sekitar 1,5 jam pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu tiap minggunya sejak November lalu itu juga sebagai kesempatan untuk memantapkan kesiapan siswa menghadapi soal-soal UN.
"Kami belum bisa mengatakan apakah pemadatan pelajaran itu bisa maksimal atau nggak. Nanti kelihatan di hasil UN-nya. Yang penting kami menyiapkan siswa sebaik mungkin. Kami berharap siswa di sekolah ini bisa lulus di UN," ujar Maman.
Sumber: kompas.com