PALEMBANG - Kali pertama menginjakkan kaki di kompleks sekolah ini pada Rabu (23/12/2009), nuansa militerisme langsung terasa, yakni para murid yang mengenakan seragam ala militer.
Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang Tarmisi Endrianto mengatakan, konsep semimiliter tersebut sebagai sekolah unggulan SMA Plus di Palembang. Dengan begitu, diharapkan para siswa yang dididik berkompetisi bukan hanya mengetahui pendidikan umum seperti SMA lain pada umumnya.
"Melainkan mereka juga dibekali tambahan pendidikan khusus kemiliteran meliputi kedisiplinan dan mentalitas kepemimpinan, wawasan kebangsaan dan moralitas," ujar Tarmizi, yang kelahiran Padang, 3 Desember 1976, ini.
Menurut Tarmizi, SMA Taruna Indonesia Palembang hadir di Palembang pada 31 Maret 2005 dengan Surat Keputusaan Diknas Kota Palembang Nomor: 241.3/372/SK-26.8/PN/05 tanggal 31 Maret 2005, dengan akreditasi B.
Sejak berdiri hingga kini, sekolah yang terletak di Jalan Perindustrian Sukabangun II Palembang ini telah melulusksan 130 siswa dengan dua angkatan. Angkatan pertama 60 orang dan angkatan kedua 70 orang.
Para lulusannya ada yang masuk TNI, Polri, STPDN, dan ada yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sedangkan jumlah murid sekarang yang tengah belajar tercatat sebanyak 204 orang, terdiri 148 siswa putra dan 56 siswa putri.
Langsung dari TNI
Lama pendidikan di sekolah ini tiga tahun dan setiap siswa harus tinggal di asrama. Untuk menunjang proses belajar, kata Tarmizi, sekolah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan enam ruang kelas, laboratorium kimia, fisika, biologi, dan komputer, mushala, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan fasilitas lainnya.
SMA Taruna semimiliter menerima murid pada setiap tahun ajaran baru. Untuk masuk ke SMA ini, jelas Tarmizi, harus melalui beberapa tahapan tes yang meliputi kesehatan, psikotes, tes mental ideologi, tes samapta/jasmani, serta tes akedemik. Para siswa dididik oleh 28 tenaga guru yang terdiri dari lulusan S-1 dan S-2.
"Ditambah lagi dengan tenaga pelatih lapangan langsung dari TNI, yaitu dari satuan Jasmani Kodam II Sriwijaya Kapten Adiputro dan Sertu Inf Nofriyansyah dan Sertu Inf Budi Heriyanto," jelas Tarmizi.
Tentang biaya pendidikan, uang sekolah di SMA Taruna Indonesia sebesar Rp 150.000. Namun, karena telah mendapat bantuan dari pemerintah, kini SPP di sekolah ini hanya Rp 140.000 per bulan dan uang asrama Rp 550.000 per bulan.
"Bulan Februari 2010 sudah mulai dibuka pendaftaran," imbuh Tarmizi.
Sumber: kompas.com
Kepala SMA Taruna Indonesia Palembang Tarmisi Endrianto mengatakan, konsep semimiliter tersebut sebagai sekolah unggulan SMA Plus di Palembang. Dengan begitu, diharapkan para siswa yang dididik berkompetisi bukan hanya mengetahui pendidikan umum seperti SMA lain pada umumnya.
"Melainkan mereka juga dibekali tambahan pendidikan khusus kemiliteran meliputi kedisiplinan dan mentalitas kepemimpinan, wawasan kebangsaan dan moralitas," ujar Tarmizi, yang kelahiran Padang, 3 Desember 1976, ini.
Menurut Tarmizi, SMA Taruna Indonesia Palembang hadir di Palembang pada 31 Maret 2005 dengan Surat Keputusaan Diknas Kota Palembang Nomor: 241.3/372/SK-26.8/PN/05 tanggal 31 Maret 2005, dengan akreditasi B.
Sejak berdiri hingga kini, sekolah yang terletak di Jalan Perindustrian Sukabangun II Palembang ini telah melulusksan 130 siswa dengan dua angkatan. Angkatan pertama 60 orang dan angkatan kedua 70 orang.
Para lulusannya ada yang masuk TNI, Polri, STPDN, dan ada yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sedangkan jumlah murid sekarang yang tengah belajar tercatat sebanyak 204 orang, terdiri 148 siswa putra dan 56 siswa putri.
Langsung dari TNI
Lama pendidikan di sekolah ini tiga tahun dan setiap siswa harus tinggal di asrama. Untuk menunjang proses belajar, kata Tarmizi, sekolah dilengkapi dengan berbagai fasilitas dengan enam ruang kelas, laboratorium kimia, fisika, biologi, dan komputer, mushala, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan fasilitas lainnya.
SMA Taruna semimiliter menerima murid pada setiap tahun ajaran baru. Untuk masuk ke SMA ini, jelas Tarmizi, harus melalui beberapa tahapan tes yang meliputi kesehatan, psikotes, tes mental ideologi, tes samapta/jasmani, serta tes akedemik. Para siswa dididik oleh 28 tenaga guru yang terdiri dari lulusan S-1 dan S-2.
"Ditambah lagi dengan tenaga pelatih lapangan langsung dari TNI, yaitu dari satuan Jasmani Kodam II Sriwijaya Kapten Adiputro dan Sertu Inf Nofriyansyah dan Sertu Inf Budi Heriyanto," jelas Tarmizi.
Tentang biaya pendidikan, uang sekolah di SMA Taruna Indonesia sebesar Rp 150.000. Namun, karena telah mendapat bantuan dari pemerintah, kini SPP di sekolah ini hanya Rp 140.000 per bulan dan uang asrama Rp 550.000 per bulan.
"Bulan Februari 2010 sudah mulai dibuka pendaftaran," imbuh Tarmizi.
Sumber: kompas.com