JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk
kurikulum baru yang diterapkan pada Juni 2013 nanti dikabarkan buku-buku
pelajaran akan diberikan secara gratis pada guru dan siswa. Tentunya hal ini
membuat penerbit buku merasa khawatir
dengan kebijakan yang diperkirakan berlaku pada 2013 ini.
Kepala Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kemdikbud, Diah Harianti, mengatakan bahwa pihaknya masih menyiapkan
model buku dan belum mengetahui perihal masalah percetakan. Namun ia mengakui
wacana untuk memberikan buku pelajaran secara gratis memang ada.
"Kami siapkan saja
semuanya. Dicetak oleh negara atau swasta, kami masih belum tahu. Tapi untuk
buku gratis itu memang ada rencana," kata Diah kepada Kompas.com, Jumat
(16/11/2012).
Terkait wacana ini, ia
mengungkapkan bahwa pihaknya selalu mengingatkan pada para penerbit agar tidak
bergantung pada pembuatan buku pelajaran sekolah saja. Pasalnya, suatu hari
nanti buku pelajaran sekolah ini memang akan digratiskan untuk para guru dan siswa.
"Sekarang sudah ada
program wajar 12 tahun yang semestinya sudah bebas biaya untuk negeri. Tapi
walaupun ada yang gratis, urusan buku kadang belum sepenuhnya bebas
biaya," ujar Diah.
"Padahal urusan buku ini
yang kerap dikeluhkan oleh orang tua siswa karena tidak murah. Untuk itu, buku
pelajaran digratiskan ini mungkin terjadi," imbuhnya.
Sementara itu Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, mengatakan bahwa banyak keluhan yang
masuk karena urusan buku yang memakan biaya besar dari para orang tua siswa.
Ditambah lagi, kurikulum yang berlaku saat ini memang membutuhkan buku yang
banyak.
"Nanti akan disuplai
langsung dari pemerintah untuk buku. Ini bisa menghemat pengeluaran pendidikan
juga bagi orang tua," ujar Musliar.
Sumber:
kompas.com