JAKARTA — Untuk memperoleh kualitas Indonesia yang mampu bersaing hingga kelas dunia, sumber daya manusia Indonesia yang disiapkan pun harus berkualitas kelas dunia. Setali tiga uang, bidang pendidikan yang dipersiapkan bagi para SDM harus berkualitas kelas dunia.
Demikian dikatakan dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional atau Sampoerna School of Education (SSE) Iwan Syahril dalam seminar bertema "Building Common Understanding Between Teacher Education Institutions and School Communities on Teacher's Quality" di Kampus SSE, Jakarta, Kamis (4/3/2010).
Berdasarkan data UNDP 2009, Human Development Index (HDI) Indonesia berada di peringkat ke-111 dengan angka HDI 0,734. Yang sulit diterima, kata Iwan, peringkat Indonesia itu berada persis di bawah Palestina (HDI 0,737) sebagai sebuah negara yang tak henti-hentinya diguncang gejolak politik dan perang.
"Maka, pada akhirnya, yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menciptakan pendidikan berkualitas itu sendiri adalah dengan meraih kualitas pembelajaran di dalam kelas. Dan, hulu dari semua lingkaran ini adalah guru, guru yang berkualitas tinggi. Inilah mimpi kita," ujar Iwan.
Untuk itulah, kata Iwan, mutlak bahwa kualitas pembelajaran yang luar biasa di sekolah (kelas) harus berbanding lurus dengan kualitas pembelajaran yang dikenyam guru itu sendiri sebagai pendidik di sekolah. Guru tidak mungkin lagi hanya terfokus pada knowledge for practise (pengetahuan secara teori), tetapi juga knowledge in practise (pengetahuan secara praktik) sehingga akhirnya guru memiliki knowledge of practise (gabungan pengetahuan teori dan praktik).
"Untuk memperoleh SDM guru yang berkualitas, ketiganya harus dijadikan siklus yang berlangsung secara aktif. Mereka menjadi pembelajar aktif seumur hidup," ucap Iwan
Sumber: kompas.com
Demikian dikatakan dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional atau Sampoerna School of Education (SSE) Iwan Syahril dalam seminar bertema "Building Common Understanding Between Teacher Education Institutions and School Communities on Teacher's Quality" di Kampus SSE, Jakarta, Kamis (4/3/2010).
Berdasarkan data UNDP 2009, Human Development Index (HDI) Indonesia berada di peringkat ke-111 dengan angka HDI 0,734. Yang sulit diterima, kata Iwan, peringkat Indonesia itu berada persis di bawah Palestina (HDI 0,737) sebagai sebuah negara yang tak henti-hentinya diguncang gejolak politik dan perang.
"Maka, pada akhirnya, yang harus dipersiapkan Indonesia untuk menciptakan pendidikan berkualitas itu sendiri adalah dengan meraih kualitas pembelajaran di dalam kelas. Dan, hulu dari semua lingkaran ini adalah guru, guru yang berkualitas tinggi. Inilah mimpi kita," ujar Iwan.
Untuk itulah, kata Iwan, mutlak bahwa kualitas pembelajaran yang luar biasa di sekolah (kelas) harus berbanding lurus dengan kualitas pembelajaran yang dikenyam guru itu sendiri sebagai pendidik di sekolah. Guru tidak mungkin lagi hanya terfokus pada knowledge for practise (pengetahuan secara teori), tetapi juga knowledge in practise (pengetahuan secara praktik) sehingga akhirnya guru memiliki knowledge of practise (gabungan pengetahuan teori dan praktik).
"Untuk memperoleh SDM guru yang berkualitas, ketiganya harus dijadikan siklus yang berlangsung secara aktif. Mereka menjadi pembelajar aktif seumur hidup," ucap Iwan
Sumber: kompas.com